Senin, 05 Desember 2011

Irwandi, Sukses Kembangkan Bisnis Ikan Lele





Semangat pantang menyerah, ulet dan tekun inilah yang akhirnya mengantarkan Irwandi, sukses mengembangkan usaha ikan lelenya yang dirintisnya sejak 1993 lalu menjadi maju seperti saat ini. Sekadar diketahui, omzet usahanya, yang kini yang diberi nama CV Family Pisces, bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulannya.

ternak_leleIrwandi menuturkan, memulai usaha lele hanya bermodalkan Rp1,5 jutaan. Uang itu didapat setelah dia menjual motor Honda Astrea 800 hitam buatan tahun 90-an, motor kesayangan.

Dari uang hasil penjualan motor itu, Andi, sapaan akrab Irwandi, lalu membuka empat unit kolam lele di pekarangan rumahnya, di Pasiakandang, Pasia Nan Tigo, Kototangah, Padang. Awalnya, usaha lelenya diarahkan hanya untuk pembesaran, pada 1993. Setahun berjalan, usahanya mulai mengalami kesulitan mendapatkan bibit lele.

“Meski bibit sudah dicari ke sejumlah daerah di Sumbar, khususnya Pasaman Barat, namun bibit lele tatap tak ada. Kalau pun dapat jumlahnya tak seberapa, dan tak cukup untuk mengisi kolam yang kosong,” seperti dikutip dari Padang Ekspres, beberapa waktu lalu.

Dasar orangnya yang pantang menyerah, Andi lalu putar otak, dengan menjadikan kekurangan bibit lele yang dialaminya itu, diubah menjadi peluang baru bagi usahanya. Nah sejak saat itu lah, usaha pembibitan lele dibuatnya, sejalan dengan usaha pembesaran lele yang lebih dulu dirintisnya.

Rupanya, dua jenis usaha yang dilakoni alumni Fakultas Perikanan Universitas Bung Hatta 1998 itu, jadi maju. Walau begitu, jiwa bisnisnya terus tergelitik atas usaha yang digelutinya. Tak cuma ingin jadi penyuplai lele konsumsi dan pembibitan, Andi lalu mencoba mengembangkan usahanya ke bidang pemasaran lele.

“Soalnya, pasar untuk lele masih terbuka lebar di berbagai daerah dan luar provinsi. Sedangkan suplainya masih terbilang kecil,” terang Ketua Asosiasi Cat Fish Sumbar itu.

Mungkin sudah takdirnya untuk maju, tiga bidang usaha yang dilakoni itu berkembang pesat. Buktinya, banyak konsumen yang membeli hasil usahanya. Mulai dari sekitar Sumbar hingga luar provinsi, seperti Riau, Jambi, Bengkulu dan lainnya. Saat ini, Andi juga mengembangkan usahanya ke jenis lele asap, dan lembaga kursus peternakan lele.

Ada hal menarik dari diri Andi, bisnis lele yang masih digelutinya itu termotivasi saat melihat peternakan lele milik Jon Pilo di daerah Simpang Kalumpang Padang, sekitar tahun 1993 itu. Melihat omzet belasan juta yang didapat dari usaha pembibitan lele itu, memacu semangatnya untuk membuka peluang usaha yang sama.

“Ini lah yang memotivasi saya terjun jadi peternak lele. Bayangkan sebulan saja dia bisa meraup untung dari jual bibit lele mencapai belasan juta rupiah. Padahal dia tidak sarjana perikanan, tapi bisa sukses,” beber Andi.

Kiat sukses lainnya yang hingga kini masih dipegang teguh oleh Andi, yakni menjadikan konsumennya sebagai saudara. Dengan cara itu dia lebih bisa mengenal konsumennya lebih dekat. Tentunya tak cuma itu yang diaplikasikan Andi dalam mendapatkan konsumen yang banyak. Untuk terus mempertahankan kepercayaan konsumen, dia memberikan kualitas barang yang bagus. “Jangan sesekali kita bohongi konsumen. Bila itu dilakukan, jumlah konsumen makin habis dan kita jadi rugi dibuatnya,” tekan Andi.

Berbekal kepercayaan itu pula, kini kolam ikannya lele Andi bertambah jadi 56 unit. Lebih dari itu, berkat usaha lele pula, kini masyarakat di sekitar tempat tinggalnya pun mulai banyak mengikuti jejak Andi dengan menjadi peternak lele.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar