Untuk olahan ikan lele, saya membaca dari berbagai sumber bahwa sudah ada yang berhasil mengolah ikan lele ke berbagai olahan seperti Siti Tobiyah, pemilik usaha mandiri di daerah Playen, Yogyakarta, yang berhasil melihat potensi daerahnya untuk membangun kesuksesan. Berawal dari prihatin atas harga jual ikan lele yang rendah saat panen lele tiba di daerah tempat tinggalnya, Siti berinisiatif melakukan inovasi agar ikan lele memiliki harga jual yang tinggi. (sumber: http://www.tribunnews.com/2010/06/19...juta-per-bulan)

Hingga kini Siti telah berhasil mengolah ikan lele dalam bentuk abon lele, keripik tulang lele, kerupuk lele dan dendeng ikan lele.

Menurut keterangannya, Siti mengaku satu bulannya dirinya dapat meraup penghasilan sebesar Rp. 5 juta. "Omset saya satu bulannya ya sekitar Rp 5 jutaan," akunya.

Menurut Tribunnews.com, Arab Saudi bahkan sudah pernah memesan kripik dari UKM Boyolali Jawa Tengah, berikut beritanya:

Arab Saudi Pesan 3 Kontainer Kripik Ikan Lele Indonesia

Meski Pameran Pangan Nusa 2010 yang diikuti 130 UKM dari seluruh Indonesia resmi ditutup Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, Minggu (17/10/2010), namun kontrak bisnis masih berlanjut dalam beberapa produk makanan olahan UKM yang diminati pengunjung (buyer) dari luar negeri.

Seperti dikatakan Direktur Dagang Kecil Menengah dan Perdagangan Dalam Negeri (DKMPDN) Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag, Suhanto, bahwa produk makanan olahan seperti kripik ikan lele, telur asin rasa udang, dan obat-obatan herbal diminati buyer dari luar negeri.

“Ada pesanan kripik ikan lele olehan UKM dari Boyolali, Jawa Tengah, ke Arab,” ungkapnya, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (19/10/2010).

Suhanto menyatakan, antara produsen makanan olahan kripik ikan lele dengan buyer Arab Saudi sendiri tengah dilakukan negosiasi harga.

“Di sana (Arab Saudi) kan mereka mau pesannya tiga kontainer. Nah UKM ini kan belum pernah ekspor. Dan kita akan ikuti dan ini suatu pekerjaan rumah bagi kami untuk membina mereka dalam melaksanakan ekspor, dan kita akan membantu mereka bagaimana melakukan ekspor,” paparnya.

Menurut keterangannya bahwa UKM makanan olahan kripik ikan lele asal Boyolali ini mengalami kesulitan dalam hal pemodalan untuk menyediakan pesanan ke Arab Saudi.

Dan pihaknya kini tengah berusaha membantu agar UKM tersebut mendapatkan sokongan dana dari perbankan.

“Mereka mengajukan permohonan, kita akan coba rekomendasikan ke perbankan untuk menyakinkan perbankan bahwa produk usaha ikan lele ini bisa dipercayalah,” kata dia.

Sumber: http://www.tribunnews.com/2010/10/19...lele-indonesia