Lele yang memiliki nama ilmiah Clarias sp ini perkembangan produksinya secara nasional sangat baik. Selama lima tahun terakhir produksi lele terus meningkat. Pada tahun 2005 produksi nasional ikan lele sebesar 69,386 ton, tahun 2006 sebesar 77,332 ton, tahun 2007 sebesar 91,735 lalu tahun 2008 meningkat menjadi 114,371 ton dan pada tahun 2009 terus meningkat menjadi 144,755. Tahun 2010, angka sementara yang dipublikasikan produksi ikan lele dari hasil budidaya sebesar 273.554 ton.

Budidaya lele di kolam terdapat hampir diseluruh wilayah Indonesia dan memang budidaya lele awalnya berkembang di kolam. Pada perkembangan selanjutnya budidaya lele dapat dibudidayakan di karamba. Beberapa daerah yang mengembangkan budidaya lele dengan wadah karamba, antara lain sumatera selatan, sumatera utara, Kalimantan Barat dan Jawa timur. Lele saat ini juga dapat dibudidayakan di karamba jaring apung. Jawa Barat adalah contoh provinsi yang dapat mengembangkan budidaya lele di jaring apung. Sedangkan budidaya lele di sawah pada umumnya hanya sampai pendederan walaupun ada juga yang mengembangkan sampai tahap konsumsi. Produksi ikan lele di budidaya sawah tertingginya terdapat di Sumatera Barat.

Perkembangan budidaya lele yang sangat baik ini didukung dengan produksi ikan lele yang cukup besar di beberapa provinsi yang menjadi sentra budidaya ikan lele. Tujuh diantaranya, yaitu :

1. Jawa Barat

Jawa Barat adalah provinsi yang dikenal dengan budidaya ikan air tawar. Di provinsi ini terdapat Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar yang terletak di Sukabumi. Produksi lele hasil pembudidayaan pada tahun 2009 provinsi Jawa Barat mencapai 48.044 ton. Lele di provinsi dibudidayakan di dalam wadah kolam baik kolam tanah, bak ataupun kolam terpal. Tidak hanya di kolam, disebagian wilayah Jawa Barat juga dikembangkan budidaya lele dengan sistem jaring apung dan budidaya sawah. Pada budidaya sawah umumnya lele dibudidayakan untuk pendederan ikan. Sentra budidaya ikan lele Provinsi Jawa Barat terletak di kabupaten Bogor dan Kabupaten Indramayu. Selain dua kabupaten tersebut, ada tiga kabupaten yang produksinya pada tahun 2009 mencapai di atas 1.000 ton. Ketiga provinsi tersebut yaitu kabupaten Subang, kabupaten Ciamis dan kabupaten Bandung.

2. Jawa Tengah

Provinsi yang terletak di pusat pulau jawa ini, pada tahun 2009 produksi ikan lelenya mencapai 28.290 ton. Sentra budidaya ikan lele di provinsi ini tersebar di beberapa kabupaten. Produksi ikan lele tertinggui di Jawa Tengah terletak di kabupaten Demak dan merupakan sentranya budidaya lele. Sentra budidaya lele lainnya terdapat di kabupaten Banyumas, Purbalingga, Sukoharjo dan Karang Anyar serta Boyolali. Budidaya lele di Jawa Tengah sebagian besar berasal dari budidaya kolam. Mulai tahun 2009 berdasarkan publikasi data statistik perikanan budidaya mulai berkembang budidaya lele di sawah. Selain dikaramba dan di kolam budidaya lele juga dikembangkan di karamba dan jaring apung.

3. Jawa Timur

Lele di provinsi Jawa Timur pembudidayaannya dilakukan di Kolam, karamba dan sawah. Produksinya dari ketiga jenis budidaya tersebut pada tahun 2009 mencapai 26.690 ton. Sentra budidaya lele provinsi Jawa Timur terletak di kabupaten Jombang dan kabupaten Tulung Agung. Kedua kabupaten inilah yang selama ini menjadi pemasok terbesar ikan lele Jawa Timur dari hasil budidaya. Selain kabupaten tersebut terdapat pula kabupaten Kediri, Nganjuk, Trenggalek dan Jember yang produksi di atas 1.000 ton pada tahun 2009.


4. D. I. Yogyakarta

Provinsi yang hanya memiliki 5 kabupaten ini ternyata tidak bisa dipandang remeh dalam hal pembudidayaan ikan. Tengok saja hasil produksi lelenya yang pada tahun 2009 berada di 4 besar penghasil ikan lele. Pada tahun 2009 lalu produksi ikan lele Yogyakarta mencapai 7.902 ton. Budidaya lele di provinsi Yogyakarta ini dilakukan dalam wadah kolam dan sebagian kecil pembudidaya yang mengembangkan budidaya lele di dalam Karamba. Seluruh kabupaten yang ada di provinsi ini mengembangkan ikan lele ini. Sentra produksi ikan lele terletak di kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo.

5. Sumatera Barat

Sumatera barat terkenal dengan budidaya ikan mas dan ikan nilanya yang sebagian berasal dari karamba jaring apung yang terdapat di Danau maninjau. Namun siapa sangkan walaupun perkembangan budidaya ikan lelenya tidak sepesat ikan mas dan nila, produksi ikan lele Sumatera Barat termasuk dalam lima besar nasional penghasil ikan lele budidaya. Produksinya pada tahun 2009 mencapai 7.292 ton. Lele yang dikenal mudah dalam pembudidayaannya ini, di provinsi Sumatera Barat dibudidayakan di kolam dan sawah. Sebagian pembudidaya juga mengembangkan ikan lele di karamba dan jaring apung. Sentra budidaya lele provinsi Sumatera Barat terdapat di kabupaten Pasaman dan kabupaten 50 Koto.

6. Lampung

Provinsi Lampung sebenarnya dikenal sebagai penghasil udang terbesar di Indonesia. Hal ini karena di provinsi ini terdapat dua perusahaan yang melakukan pembudidayaan udang vaname. Akan tetapi hasil budidaya air tawarnya juga sangat baik utamanya ikan lele. Produksi ikan lele provinsi Lampung pada tahun 2009 mencapai 5.572 ton. Lele di provinsi ini dibudidayakan di dalam wadah kolam dan terdapat di setiap kabupaten/kota provinsi Lampung. Sentra budidaya ikan lelenya berdasarkan laporan statistik provinsi lampung yang diterbitkan tahun 2010 terdapat di kabupaten Tanggamus, kabupaten Lampung Timur dan kota Metro.

7. Riau

Provinsi Riau termasuk provinsi yang perkembangan budidaya air tawarnya cukup baik. Pada tahun 2009, provinsi ini produksi ikan lelenya sebesar 3.835 ton yang berasal dari budidaya kolam dan jaring apung. Sentra produksi ikan lele provinsi Riau terdapat di kabupaten Kampar yang memang dikenal sebagai sentranya budidaya air tawar dan penghasil ikan hasil budidaya nomor satu di provinsi Riau. Sentra budidaya ikan lele terletak di kampar namun seluruh kabupaten/kota yang ada di provinsi ini juga mengembangkan ikan lele.

Ketujuh provinsi inilah penyumbang produksi ikan lele terbesar di Indonesia pada tahun 2009 dan diharapkan dengan target produksi tahun 2011 yang sebesar 366.000 ton dapat dicapai dengan peningkatan produksi dari ketujuh provinsi ini.

Sumber : Ditjen Perikanan Budidaya